Belajar Sebuah Kegigihan dan Kesabaran
Saya mendampingi Lomba Debat LKS sejak tahun 2010. Saat itu masih menemani Miss Lidia Nur Utami, alias saya menjadi asistennya. Sebab sungguh, saya tidak tahu menahu apa dan bagaimana lomba debat bahasa inggris itu.
Setahun kemudian, mulailah saya mendampingi dan melatih.
Saat itu, saya melihat beliau, Ibu Maria Magdalena.
Duduk di satu sudut, sendirian. Anak-anak yang dilatihnya tampak santun dan smart.
Anak-anak yang saya bimbing berinisiatif mendekati dan menanyakan beberapa hal.
"Itu Bunda, latihannya pakai karantina. Gak boleh pulang, dan tidak boleh bawa hape. Menginap di rumahnya. Katanya, mereka sempat protes karena merasa tertekan," cerita salah satu anak bimbingan saya.
Setahun kemudian, saya berkesempatan berkenalan langsung dan berbincang-bincang.
Hawanya, hawa pejuang. Hawa pelatih penuh dedikasi dan kasih sayang. Saya suka, dan merasa mendapatkan banyak hal ketika berbincang-bincang.
(Sebenarnya, banyak pelatih debat sekolah lain yang juga gigih dan penuh dedikasi. Sebagian besar bapak-bapak muda. Nah, ketika bertemu sesama pelatih emak-emak, berasa ketemu teman senasib... hehehe).
Kemarin, ketika di LKS tingkat Jawa Timur, di Bojonegoro, kami bertemu lagi.
Masih dengan gaya yang sama; sederhana namun penuh sentuhan kasih sayang.
Kami sama-sama masuk ke babak 16 besar. Namun peringkat anak-anak asuhannya jauh di atas kami, sementara kami baru bisa di peringkat buncit.
Ketika akan pulang, setelah babak 16 besar terlewati, saya berpamitan.
"Besok, saya lihat anak-anak Ibu di sana," saya menunjuk panggung. Di panggung itu, battle final akan diadakan.
Entah kenapa, saya yakin mereka akan menang.
Dan biidznillah, atas kehendak Allah SWT, mereka menang, sebagai juara satu tingkat Jawa Timur.
Suatu hal yang sangat pantas mereka dapatkan. Mengingat dedikasi dan perjuangan Ibu Magda (begitu saya memanggilnya) selama bertahun-tahun.
Hadiah yang indah. Selamat, Ibu... Semoga saya bisa meniru semangat dan dedikasi Ibu dalam melatih dan membimbing.
Tentang Penulis | |||
---|---|---|---|
Umi Kulsum | |||
Penulis adalah salah satu pengajar di salah satu SMK di Jombang. Aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) dan pernah mengajar di SDIT Ar Ruhul Jadid Jombang. |
Post a Comment