Aku Ada Karenamu
Sebuah hadiah datang kepadaku di hari guru, bukan sesuatu yang mewah. Namun yang berkesan adalah coretan yang menyertai hadiah tersebut. “Ustadzah terima kasih telah membimbingku. Selama ini Ustadzah telah menjadi semangat dalam hidupku, Ustadzah juga menjadi sumber ilmu, penguat akhlak, pelurus aqidah, pelita dalam kegelapan. Terima kasih Ustadzah. Happy Teacher Day.” Tak sadar luruh air mataku, buru-buru aku usap air mataku sebelum banyak orang tahu.
Terima kasih anakku atas hadiah yang kau berikan, kalimat dalam tulisanmu membesarkan jiwaku, membuat kami merasa berarti. Kami ada sebagai guru karena adanya kalian sebagai murid. Ilmu yang kami miliki jadi lebih bermanfaat, tidak seperti buku yang teronggok di pojokan lemari dan berdebu. Kami jadi bisa meneruskan risalah Rasulullah. Berbagi cerita tentang orang-orang yang begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya. Menginspirasi kalian dan mengingatkan diri kami.
Teringat ketika jenuh melanda dan menurunkan semangat belajar kalian. Kami kisahkan kisah sahabat Bilal, bagaimana kegigihan beliau dalam keimanan. Meski cobaan untuk menggoyahkan iman begitu dahsyatnya, hingga nyawa menjadi taruhannya. Namun kecintaan sahabat Bilal kepada Allah dan Rasul-Nya lebih besar dari semua cobaan yang ada. Dan Allah pun memuliakan beliau. Banyak hal yang sudah kita jalani bersama. Sebenarnya bukan hanya kalian saja yang belajar tapi kami juga belajar banyak hal. Dengan melihat tingkah laku, keluguan dan kejujuran hati kalian kadang tampak hal-hal yang membuat kami menjadi lebih banyak belajar.
Dalam do’a kami berharap agar Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Wahai sang Maha membolak balikan hati tetapkanlah kami dalam keimanan, istiqomahkan kami dalam ketaqwaan. Kumpulkanlah kami beserta orang - orang yang mencintai Allah dan Rasul.
Jalan kalian masih panjang untuk menggapai masa depan, dengan kondisi kehidupan yang tidak mudah. Dan kami tidak bisa selalu bersama kalian. Tidak mudah untuk menjaga iman, seperti menggenggam bara api di tangan. Jaga Aqidahmu, jaga sholatmu, jaga hafalanmu, apapun yang terjadi pada kalian tetaplah berpegang teguh pada tali Allah. Terima kasih untuk hadiahnya muridku.... (oleh:cc)
Terima kasih anakku atas hadiah yang kau berikan, kalimat dalam tulisanmu membesarkan jiwaku, membuat kami merasa berarti. Kami ada sebagai guru karena adanya kalian sebagai murid. Ilmu yang kami miliki jadi lebih bermanfaat, tidak seperti buku yang teronggok di pojokan lemari dan berdebu. Kami jadi bisa meneruskan risalah Rasulullah. Berbagi cerita tentang orang-orang yang begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya. Menginspirasi kalian dan mengingatkan diri kami.
Teringat ketika jenuh melanda dan menurunkan semangat belajar kalian. Kami kisahkan kisah sahabat Bilal, bagaimana kegigihan beliau dalam keimanan. Meski cobaan untuk menggoyahkan iman begitu dahsyatnya, hingga nyawa menjadi taruhannya. Namun kecintaan sahabat Bilal kepada Allah dan Rasul-Nya lebih besar dari semua cobaan yang ada. Dan Allah pun memuliakan beliau. Banyak hal yang sudah kita jalani bersama. Sebenarnya bukan hanya kalian saja yang belajar tapi kami juga belajar banyak hal. Dengan melihat tingkah laku, keluguan dan kejujuran hati kalian kadang tampak hal-hal yang membuat kami menjadi lebih banyak belajar.
Dalam do’a kami berharap agar Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Wahai sang Maha membolak balikan hati tetapkanlah kami dalam keimanan, istiqomahkan kami dalam ketaqwaan. Kumpulkanlah kami beserta orang - orang yang mencintai Allah dan Rasul.
Jalan kalian masih panjang untuk menggapai masa depan, dengan kondisi kehidupan yang tidak mudah. Dan kami tidak bisa selalu bersama kalian. Tidak mudah untuk menjaga iman, seperti menggenggam bara api di tangan. Jaga Aqidahmu, jaga sholatmu, jaga hafalanmu, apapun yang terjadi pada kalian tetaplah berpegang teguh pada tali Allah. Terima kasih untuk hadiahnya muridku.... (oleh:cc)
Post a Comment