Header Ads

⚜BELAJAR UNTUK HIDUP YANG SESUNGGUHNYA MELALUI PRAMUKA⚜

Assalamu'alaikum..
SALAM PRAMUKA!!!


Terbiasa dengan kenyamanan, sekarang penuh keterbatasan.
Terbiasa dengan pelayanan, sekarang penuh kemandirian.
Terbiasa dengan keegoisan, sekarang penuh kepedulian.
Terbiasa dengan berpangku tangan, sekarang penuh kedisiplinan.

Berkesan, ya! berkesan. Bagaimana tidak, coba kita ingat-ingat lagi!!,,

Dari perlengkapan pramuka hingga perlengkapan rumah tangga ada semua. Kita dilatih untuk hidup mandiri, jadi semua keperluan harus dipersiapkan. Mulai dari keperluan kegiatan, makan, hingga keperluan tidur. Semua harus dipersiapkan sendiri tanpa boleh mengeluh. Karena hidup akan terasa sulit jika kita banyak mengeluh.

Ribetnya persiapan dan keberangkatan, terbayar saat tiba di bumi perkemahan Cuban Talun. Kalau kita terbiasa di rumah dengan segala fasilitas, maka di Bumper Coban Talun inilah kita belajar mendekatkan diri dengan alam dan pastinya kita lebih mensyukuri indahnya alam ciptaan Allah SWT.

Meski kami regu putri, namun pantang bagi kami untuk meminta bantuan regu putra dalam mendirikan tenda. Kegiatan yang satu ini kalau kami tak serius mengerjakanya bisa-bisa saat tidur kejatuhan tenda. Apalagi saat hujan deras menyertai dihari pertama, mau tidur nyenyakpun tak berani karena takut air yang tertandon diatas atap terpal akan merobohkan tenda kami. Sambil mata terpejam namum tetap tersadar kami bergantian menusuk-nusuk atap terpal yang menampu air menggunakan senjata andalan kami "tongkat".

Mata terpejam sudah lebih dari cukup. Tak masalah tidur berdesakan didalam tenda beralaskan tikar dengan banyak teman, asalkan mata bisa terpejam hingga Qiyamul lail nanti sudah Alhamdulillah...
Dan lagi hiburan malam dalam tenda yang tak pernah luput ini adalah igauan dan suara-suara sumbang serta tendangan kaki tanpa jurus yang dilakukan oleh teman setenda. Subhanalloh begitu tak terlupakan dan bisa menjadi topik pagi saat sarapan bersama (mencari pelaku suara sumbang serta pemilik kaki dengan tendangan mautnya).hehehehe.

Mandi...
Bisa mandi dua kali sehari di Cuban Talun ini adalah prestasi yang luar biasa. Godaan untuk mandi ini sangat menciutkan nyali. Dari mulai dinginya air kamar mandi yang sedingin air kulkas, hingga antrian kamar mandi yang layaknya antrian penerima sembako gratis. Oh,, mana tahan...

makan bersama terasa nikmat
Memasak makanan sendiri, saat itulah kita merindukan masakan ibu dirumah. Tapi bagaimanapun hasilnya, mau tak mau, enak tak enak, matang tak matang, rasanya tetap satu yakni "NIKMAT". Ya, nikmat karena dimakan bersama-sama dengan perut yang lapar dan pastinya hasil keringat sendiri mengalahkan segalanya.

Sangat mustahil bagi peserta kemah untuk bangun kesiangan. Karena disini kita saling mengingatkan, saling membangunkan untuk bisa melaksanakan Qiyamul lail dan shalat subuh berjamaah. Dan lagi rugi bagi mereka yang bangun kesiangan karena tidak bisa menikmati keindahan ciptaan Allah di pagi hari. Al ma'tsurat pagi ditemani tetesan embun, kicauan burung, suara binatang, udara segar sayang untuk dilewatkan.

Pentas seni di malam keakraban adalah momentum yang dinanti oleh semua peserta, karena dimomen ini para peserta bebas menunjukkan bakatnya. Dikedinginan malam akan terasa kehangatan, kebersamaan dan kegembiraan sebagai pengganti kehangatan saat berada di tengah-tengah keluarga dirumah.

Outbond dan penjelajahan seru tak luput dari penantian kami. Kotor dan lelah saat outbond itulah yang menjadikan kisah tersendiri. Payah namun bikin ketagihan, berkotor-kotor namun ingin mengulangnya.

Dinginya air kamar mandi tak menyurutkan semangat untuk tetap mendatanginya demi bisa kembali bersih dan suci dan bisa tetap melaksanakan shalat tepat waktu. Padatnya kegiatanpun tak kemudian melupakan agenda wajibnya yakni tilawah. Tak boleh berangkat berkegiatan saat belum menyelesaikam target tilawah dan inilah kesepakatan regu kami..

Tilawah

Berkemah memang melelahkan, namun tenanglah, semua lelah akan terbayar lunas dengan tiap-tiap moment yang kita lewati.
Pengalaman berharga yang kita dapatkan disini tidak bisa kita dapat disekolah maupun dirumah. Dan pastinya melatih kita untuk selalu bersyukur.



Inilah ladang belajar kita, ladang mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya untuk bekal kita nanti, bekal hidup yang sesungguhnya. Disini, di pramuka SIT ini.

Allahuakbar!!


Norma Restyani P.
Jombang, 26 Desember 2017
Powered by Blogger.