Dilema Dokter Spesialis Anak
Assalammualaikum namaku Nurul Awwalin Fauziyah, aku biasa dipanggil Alin. Aku bersekolah di SDIT Ar-Ruhul Jadid. Dulu waktu aku TK aku bersekolah di TK Abata. Aku lahir di Magetan tanggal 1 November 2003. Dulu waktu aku TK aku bercita-cita ingin menjadi seorang Pemadam Kebakaran, tapi setelah itu aku ingin menjadi seorang Dokter Kandungan, setelah itu barulah aku ingin menjadi seorang Dokter Spesialis anak. Hobiku diantaranya adalah membaca, bermain dokter-dokteran, bersepeda, berenang dan lain-lain.
Ceritaku ini bermula ketika aku masih TK. Pada waktu itu aku sedang menonton DVD Baba dan Kawan-Kawan, yang berjudul Cita-Citaku.
30 menit kemudian....
Mereka bernyanyi bersama-sama, Judulnya Cita-Citaku.
Cita-Citaku
Cita-citaku
Cita-citamu
Kan tercapai bila kita rajin
Rajin bersekolah
Belajar yang giat
Ikut nasehat guru dan orang tua
Cita-citaku
Cita-citamu
Kan tercapai kalau kita rajin
Rajin bersekolah
Belajar yang giat
Ikut nasehat guru dan orang tua
Rajin bersekolah
Belajar yang giat
Ikut nasehat guru dan orang tua
Dari situlah aku ingin menjadi seorang Pemadam Kebakaran. Aku terus belajar hingga pada suatu hari....aku memiliki keinginan untuk menjadi seorang Dokter Spesialis Kandungan. Aku bingung ingin menjadi seorang Pemadam Kebakaran atau menjadi seorang Dokter Spesialis Kandungan, namun setelah kupikir-pikir....aku lebih berminat menjadi seorang Dokter Spesialis Kandungan. Namun diluar dugaanku aku mempunyai keinginan yang lain, yaitu menjadi seorang Dokter Spesialis Anak. Aku mulai mempertimbangkan cita-citaku, lebih ingin menjadi Dokter Spesialis Kandungan atau Dokter Spesialis Anak, namun setelah kupikir-pikir lebih jauh.... aku lebih ingin menjadi Dokter Spesialis Anak. Mungkin cita-cita inilah yang akan aku gapai. Alasanku ingin menjadi Dokter Spesialis Anak adalah :
1. Karena aku ingin mengobati anak-anak yang sakit.
2. Karena menjadi seorang dokter adalah tugas yang mulia.
Aku mempunyai tips bagi teman-teman yang ingin menggapai cita-cita, diantaranya adalah :
Ceritaku ini bermula ketika aku masih TK. Pada waktu itu aku sedang menonton DVD Baba dan Kawan-Kawan, yang berjudul Cita-Citaku.
30 menit kemudian....
Mereka bernyanyi bersama-sama, Judulnya Cita-Citaku.
Cita-Citaku
Cita-citaku
Cita-citamu
Kan tercapai bila kita rajin
Rajin bersekolah
Belajar yang giat
Ikut nasehat guru dan orang tua
Cita-citaku
Cita-citamu
Kan tercapai kalau kita rajin
Rajin bersekolah
Belajar yang giat
Ikut nasehat guru dan orang tua
Rajin bersekolah
Belajar yang giat
Ikut nasehat guru dan orang tua
Dari situlah aku ingin menjadi seorang Pemadam Kebakaran. Aku terus belajar hingga pada suatu hari....aku memiliki keinginan untuk menjadi seorang Dokter Spesialis Kandungan. Aku bingung ingin menjadi seorang Pemadam Kebakaran atau menjadi seorang Dokter Spesialis Kandungan, namun setelah kupikir-pikir....aku lebih berminat menjadi seorang Dokter Spesialis Kandungan. Namun diluar dugaanku aku mempunyai keinginan yang lain, yaitu menjadi seorang Dokter Spesialis Anak. Aku mulai mempertimbangkan cita-citaku, lebih ingin menjadi Dokter Spesialis Kandungan atau Dokter Spesialis Anak, namun setelah kupikir-pikir lebih jauh.... aku lebih ingin menjadi Dokter Spesialis Anak. Mungkin cita-cita inilah yang akan aku gapai. Alasanku ingin menjadi Dokter Spesialis Anak adalah :
1. Karena aku ingin mengobati anak-anak yang sakit.
2. Karena menjadi seorang dokter adalah tugas yang mulia.
Aku mempunyai tips bagi teman-teman yang ingin menggapai cita-cita, diantaranya adalah :
1. Belajar dengan sungguh-sungguh.
2. Mendengarkan dan mengikuti nasehat ustadz atau ustadzah dan orang tua.
3. Mau berusaha/bekerja keras.
2. Mendengarkan dan mengikuti nasehat ustadz atau ustadzah dan orang tua.
3. Mau berusaha/bekerja keras.
4. Disiplin.
5. Dan tidak putus asa.
Mungkin itu saja yang aku ketahui. Terima kasih telah membaca ceritaku. Thank you wassalammualaikum Wr. Wb.
Mungkin itu saja yang aku ketahui. Terima kasih telah membaca ceritaku. Thank you wassalammualaikum Wr. Wb.
Tentang Penulis | |||
---|---|---|---|
Nurul Awwalin Fauziyah | |||
Penulis adalah siswa SDIT AR RUHUL JADID dan masih mengenyam pendidikan di sekolah tersebut, saat tulisan ini di terbitkan beliau masih duduk di kelas 5. |
Post a Comment