Header Ads

Aku Yakin Aku Menang

Dalam sebuah proses untuk mendapatkan impian dan keinginan memang membutuhkan ikhtiar 100 persen. Kegigihan dan mental yang harus tegar ketika hembusan angin keputus asaan mencoba mengandaskan mimpi kita. Begitu pula yang dialami oleh siswa SDIT Ar Ruhul Jadid Jombang yang telah mendapatkan Medali Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Remaja pada Olimpiade SIT Jawa Timur. Dengan segala godaan sebelum mengikuti perlombaan tersebut mereka bisa melaluinya. 

Farhan dan Akmal harus berjuang melawan rasa letih dan kelelahan selama latihan. Dengan dibimbing oleh Ustadzah Naning dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk mengikuti kontes tersebut. Mulai dari melakukan banyak percobaan yang di awal-awalnya hanya membuahkan kegagalan. Sampai akhirnya percobaan pembuatan baterai dari blimbing wuluh menampakkan hasil. Meskipun harus mengalami sedikit luka pada tangan saat melakukan percobaan hal itu tidak membuat mereka menyerah. Tidak hanya berhenti disitu saja mereka harus menuangkan experimen mereka dalam bentuk tulisan. Dengan sabar Ustadzah Naning membantu mereka membuat percobaan mereka menjadi sebuah bendelan kertas Karya Ilmiah.

Kerja keras masih belum usai, mereka juga harus belajar untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka. Belajar cuap-cuap menerangkan dengan rinci hasil percobaan mereka dari A sampai Z. Tak perduli dengan penat yang menempel di badan mereka terus berlatih dengan semangat dan keyakinan yang teguh. Sampai pada hari H perlombaan datang dan mereka berhasil lolos seleksi regional IV dan melaju ke putaran final di kota Malang.

Masih ada jeda beberapa hari untuk berlatih lagi sebelum melaju ke final. Dan mereka memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya untuk berlatih. Di sela-sela latihan Farhan dan Akmal berbicara kepada Ustadzah Naning "Ustadzah Naning kalo kita juara hadiahnya buat beli apa ya ?". Keyakinan dalam diri mereka untuk menjadi juara menjadi semangat yang menggelora dalam dada.

Dan hari final perlombaan pun datang pada tanggal 11 Oktober 2014 mereka pun pergi ke kampus ABM Malang. Mereka harus bangun jam 3 pagi untuk berangkat lebih awal, supaya tiba di tempat lomba tepat pada waktunya. Dengan membawa perlengkapan lomba yang mereka persiapkan pada malam sebelumnya. Dan dengan meminta do'a restu kedua orang tua mereka, mereka berkumpul dulu di SDIT Ar Ruhul Jadid Jombang. Semua sudah berkumpul tepat waktunya namun ternyata Allah menguji kesabaran kedua anak tersebut. Bus yang seharusnya datang pada waktu yang ditentukan ternyata terlambat hingga waktu shubuh. Setelah Sholat shubuh mereka bersama rombongan akhirnya pergi meninggalkan SDIT Ar Ruhul Jadid Jombang menuju tempat perlombaan.

Pada awal perjalanan bus melaju dengan normal tanpa kendala, 1 kilometer sebelum sampai tempat lomba bus mengalami masalah. Mesin bus mengeluarkan asap dan memaksa mereka untuk menghentikan perjalanan. Setelah berkoordinasi dengan sopir dan memang ternyata bus sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan. Para Ustadz dan Ustadzah harus memutar otak agar bisa sampai tempat lomba tepat pada waktunya. Para Ustadz menghubungi para rekanan yang bisa dimintai tolong untuk bisa menjemput rombongan. Alhamdulillah akhirnya ada juga yang mau dimintai tolong. Dan kami pun meluncur sampai di kampus tempat lomba. 

Dengan waktu yang mepet akhirnya kami bisa melakukan registrasi tepat pada waktunya. Datang di kota Malang pagi hari dengan hawa dingin yang belum terbiasa untuk kami. Perut pun sudah mulai terasa lapar. Dengan beranggapan mendapat konsumsi dari panitia kami tak kuatir untuk mengisi perut kami. Namun ujian dari Allah belum berakhir, teryata panitia tidak menyediakan konsumsi. Tanpa persiapan perbekalan untuk mengisi perut, mengharuskan kami untuk membeli makanan di sekitar tempat lomba. Ustadzah Nurul Alfiana harus mondar mandir untuk mencari makanan. Dan akhirnya Ustadzah Nurul Alfiana datang membawa bungkusan nasi. Karena jumlah rombongan tim yang cukup banyak jadi agak susah untuk mencari makanan sebanyak itu. Akhirnya kami harus makan nasi satu bungkus untuk dua orang. 

Dengan hadirnya beberapa ujian dari Allah tidak mengendurkan semangat Farhan dan Akmal untuk menjuarai lomba. Mereka tetap percaya diri dan bersemangat. Hingga medali juara 1 di kalungkan di leher mereka. Keyakinan mereka untuk menang membuat mereka tangguh dalam menghadapi tiap ujian dan rintangan. Hidup memang tidak mudah, namun keyakinan akan rahmat Allah SWT membuat kita bisa melalui semua. Selalu ada kisah di balik kemenangan sang juara. Belajarlah dari perjuangan mereka untuk meraih sebuah gelar juara.


Powered by Blogger.