Header Ads

Astronot Yang Bergelar Profesor Doktor

Saat dulu cita-citaku ingin menjadi Astronot. Aku ingin melihat alam luar angkasa. Tapi saat aku sakit, ku di obati di rumah sakit Dr. Soetomo No. 6-8, saat sampai di RS Dr. Soetomo Surabaya. Aku dan ummi memilih dokter dulu, saat itu petugas RS itu menawarkan dua dokter yaitu Dr. Ugra Sena dan Prof. Bambang. Sesudah memilih dokter, ummi memilih kamar, oleh petugas RS disuruh memilih kamar, ada kamar VVIP, VIP, kamar I, kamar II, Kamar III, akhirnya ummi memilih kamar I di lantai 4 naik lift, saat sudah sampai di kamar, aku ditranfusi 2 kantong, sesudah di tranfusi 2 kantong aku diinfus, sampai malam takbiran infusku di copot. Kemudian aku sudah bebas bergerak kemana-mana. Aku ingin melihat malam takbiran lewat jendela, sesudah melihat malam takbiran aku tidur di kasurku. Saat kesokan harinya aku, ummi dan abi didatangi Prof. Bambang. Ummi berbincang dengan Prof. Bambang, sesudah berbincang ummi bilang ke aku “Enak Fa jadi profesor gajinya besar, bisa menemukan jenis obat, harga jual obatnya mahal, menjadi profesor juga enak tinggal menyuruh-nyuruh dokter sama perawat. Akhirnya aku sangat ingin menjadi profesor seperti Prof. Bambang, orangya pintar, banyak yang membutuhkan jadi bisa menolong banyak orang, gajinya besar, sering ke luar negeri pertemuan dengan dokter-dokter di negara lain. Selanjutnya aku berfikir bagaimana dengan cita-cita astronotku, kemudian aku sudah tahu bagaimana caranya, aku ingin menjadi profesor tapi aku juga ingin ke luar angkasa. Aku ingin belajar bersungguh-sungguh sampai lulus kuliah S3.
 


Tentang Penulis
Penulis M. Rafa Abdul Aziz
Penulis adalah siswa SDIT AR RUHUL JADID dan masih mengenyam pendidikan di sekolah tersebut, saat tulisan ini di terbitkan beliau masih duduk di kelas 5.
Powered by Blogger.